Mengapa Timotius Disunat?

dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. (Kisah Para Rasul 16:3)

Pada bagian-bagian sebelumnya, Paulus telah menegaskan bahwa mereka yang percaya kepada Yesus Kristus tidak perlu lagi disunat sesuai dengan hukum Taurat. Sidang di Yerusalem diadakan karena ada pertentangan yang keras di antara dua pemikiran yang mendominasi saat itu. Pemikiran yang pertama adalah bahwa orang yang sudah menerima Injil dan dibaptis juga harus disunat sesuai dengan hukum Taurat. Pemikian yang kedua menyatakan bahwa sunat itu tidak perlu lagi bagi mereka yang sudah menerima Injil. Pada akhirnya diputuskan bahwa sunat itu tidak diwajibkan lagi. Lalu mengapa Paulus menyunatkan Timotius?

Timotius adalah keturunan dari seorang Yunani. Ini merupakan suatu tembok yang besar ketika ia harus menginjili orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi melihat orang-orang dari suku lain sebagai kafir atau bukan umat perjanjian sehingga seringkali mereka tidak bergaul dengan suku lain. Ini akan membuat kesulitan dalam agenda penginjilan Timotius.

Satu cara agar orang dari suku lain bisa diterima oleh bangsa Yahudi adalah orang itu harus mengikuti tradisi orang Yahudi yang salah satunya adalah sunat. Sunat merupakan tanda perjanjian antara Allah dan bangsa Israel. Sunat menjadi identitas yang memisahkan antara umat Allah dan umat lainnya dalam Perjanjian Lama. Paulus ingin agar Timotius disunat supaya ia bisa lebih diterima oleh orang-orang Yahudi sehingga pemberitaan Injilnya tidak terhalang.

Ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa Timotius disunat “karena orang-orang Yahudi di daerah itu” dan bukan “agar Timotius diselamatkan.” Sunat di dalam kasus ini dilakukan sebagai satu strategi penginjilan dan bukan karena itu adalah perintah Allah yang harus dilakukan oleh seluruh orang percaya. Ini adalah tindakan yang bijaksana dari Rasul Paulus. Tuhan telah berpesan agar para hamba-Nya ‘cerdik seperti ular.’