Hiburan yang Membius dan Membuat Lupa

jangan sampai karena minum ia melupakan apa yang telah ditetapkan, dan membengkokkan hak orang-orang yang tertindas (Amsal 31:5).

Lemuel, raja Masa, diajarkan oleh ibunya agar ia tidak minum sampai mabuk sehingga ia melupakan tanggung jawabnya kepada rakyat yang tertindas. Kemabukan memberikan kesenangan yang berbahaya, yaitu kesenangan yang membius. Di dalam kesenangan itu, orang mabuk lupa akan semua masalah dan tanggung jawab yang harus dihadapinya. Ia memalingkan mukanya dari masalah dan tanggung jawab yang ada di depan matanya, namun ia terus berjalan ke depan sambil memalingkan mukanya. Kita tahu bahwa di satu titik ia akan menabrak dan harus berhadapan dengan semua yang ada di depannya. Apa yang kemudian akan dilakukannya dan apa yang akan terjadi padanya? Kita tahu bahwa tanpa pertobatan yang sejati, ia akan berakhir pada kehancuran total.

Tidak semua orang suka meminum alkohol dan tidak semua orang mau mabuk, namun setiap orang memiliki hiburan atau distraksinya masing-masing. Pada zaman sekarang, banyak anak muda suka membius dirinya sendiri dengan gadget-nya. Distraksi atau hiburan itu tidak dilarang selama tidak berdosa dan kita tetap menjalankan tanggung jawab kita. Permasalahannya adalah: manusia berdosa sering menggunakan distraksi atau hiburan itu secara tidak sehat, bahkan sampai terikat padanya sehingga semua tanggung jawabnya diabaikan.

Alkitab memang tidak mencatat dengan detail berapa jam yang kita boleh pakai untuk bersenang-senang, namun kita mengetahui tanggung jawab kita dan kita harus menyelesaikan semua itu dengan baik. Ketika kesenangan itu mulai membius kita atau membuat kita lupa akan tanggung jawab, di sana kita harus waspada. Kesenangan itu sendiri mungkin bukan kesenangan yang berdosa, namun ketika kita telah diperbudak olehnya, kita harus melepaskan diri dan mengingat status kita sebagai hamba KristusSegala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun (1 Korintus 6:12).