Bangkitkan Jiwaku

Musik & Teks: B. B. McKinney

Penulis lagu ini bernama Baylus Benjamin McKinney. Ia lahir pada 22 Juli 1886 di Heflin, Louisiana. Dan meninggal pada 7 September 1952 di Nort Carolina. McKinney mendalami music secara akademis di Southwestern Baptist Seminary di Texas, Amerika Serikat. Pada 1942, ia diberikan penghargaan Doktor Musik oleh Universitas Baptis di Oklahoma. Dia aktif sebagai editor musik baik dalam suatu lembaga musik dan juga dalam sekolah minggu. Dia menulis cukup banyak lagu-lagu Kristen yang berisikan ungkapan iman kristiani (doktrinal). Beberapa diantara adalah “Ku Tahu Alkitab Sungguh Benar” dan “Bangkitkan Jiwaku”.

 

McKinney hidup dalam masa dimana ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan secara luar biasa daripada sebelumnya. Modernisme yang mengandalkan rasio dan eksperiman manusia. Dalam masa demikianlah McKinney mengumandangkan kembali seruan keselamatan di dalam injil. Modernisme yang cenderung mengantar manusia semakin berpusat pada diri. Injil menyadarkan manusia akan keterbatasan dan keberdosaannya. Injil menyadarkan manusia perlu Sang Juruselamat. Injil merupakan berita yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan di tengah-tengah Modernisme. Dengan demikian bersaksi bagi Kristus di tengah-tengah tantangan zaman merupakan suatu peperangan rohani. Karena itu alkitab mendorong kita: Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera” (Efesus 6:14-15).

 

Setiap bait lagu ini merupakan ungkapan hati yang merindukan pimpinan Tuhan untuk bersaksi bagi-Nya di tengah tantangan zaman. Kemampuan dan keberanian bersaksi bagi Kristus bukanlah dari kekuatan diri melainkan dari Tuhan Allah saja. Karena kita adalah manusia berdosa dan terbatas, hanya Tuhan saja yang dapat memampukan kita untuk memberitakan kebenaran Firman-Nya. Lagu ini menyatakan pemberitaan injil diawali dengan doa dan bersandar pada otoritas Firman Tuhan. Doa ini berisi permohon agar Tuhan membangkitkan dorongan bersaksi dalam diri kita dan kiranya Roh Kudus memimpin kita. Atas pimpinan Roh Kudus kita akan mencari jiwa bagi kemuliaan Tuhan.