Aku Hanyalah Seorang Yang Berdosa (Only A Sinner)

Teks : James M. Gray (1851-1935)

Musik : Daniel B. Towner (1850-1919)

Lagu “Aku Hanyalah Seorang Yang Berdosa” ditulis oleh James M. Gray. Walaupun dibesarkan di dalam keluarga Kristen, ia bertobat sungguh-sungguh ketika berumur 22 tahun. Ketika itu ia sedang mempersiapkan diri untuk pelayanan gereja dengan membaca buku kotbah dari kitab Amsal oleh William Arnot. Saat itulah ia tergerak dan menyadari keberdosaan serta ketidaklayakannya. Ia percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya Jalan Keselamatan untuk penebusan dosanya. Setelah menyelesaikan sekolah teologinya menjadi hamba Tuhan, ia juga terlibat dalam lembaga yang menyiapkan para misionaris atau hamba Tuhan yang siap diutus menyebarkan injil. Pada tahun 1890an, ia bekerjasama dengan D. L. Moody dalam penginjilan di New York, Boston dan Chicago. Kemudian hari ia melayani juga di Institusi Alkitab Moody dari sebagai pengajar kemudian menjadi president institusi tersebut. ia merupakan presiden Institusi Alkitab Moody ketiga setelah Moody dan Torrey. Kita dapat melihat bahwa James M. Gray memang sangat terpanggil dalam pelayanan penginjilan.

Kenapa penginjilan penting? Karena kita manusia berdosa. Lagu ini kembali menyuarakan pesan penting alkitab bahwa semua manusia berdosa dan sangat memerlukan anugerah Tuhan. Keselamatan itu bukanlah karena perbuatan baik atau usaha manusia tapi anugerah Tuhan di dalam Kristus. Seperti yang dikatakan dalam Efesus 2:8-9, Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Demikian tema utama yang dibawa lagu ini bahwa manusia berdosa dapat selamat hanya semata-mata karena anugerah di dalam Kristus. Seperti yang dinyatakan dalam bait pertama, “semua milikku hanya ku t’rima waktu ku percaya pada Yesus”, semuanya karena anugerah di dalam Kristus. Gray menggambarkan bagaimana orang berdosa itu dalam bait kedua, “tangis tak guna, jasa tak ada, kehidupanku tunggu binasa.” Hidup dalam dosa adalah hidup kesia-siaan yang membawa pada kebinasaan. Sebagaimana juga dinyatakan oleh alktiab dalam Efesus 2:12, “bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.” Dan juga dalam Roma 3:23, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Setelah menerima anugerah Kristus, bait ketiga, kita semua mengalami sukacita rohani dan penuh ucapan syukur. Bukan hanya itu saja, bait keempat, kita juga digerakkan untuk menyebarkan berita injil keselamatan kepada banyak orang dimana pun berada.