Katekismus Heidelberg P17 – Pentingnya Natur Ilahi Kristus dalam Penebusan

Renungan harian

29 Maret 2021

Katekismus Heidelberg

P17 – Pentingnya Natur Ilahi Kristus dalam Penebusan

Pert. Mengapa Dia harus juga Allah sejati?

Jaw. Supaya dengan kuasa keallahan-Nya (a) Dia dapat menanggung (b) beban murka Allah atas kemanusiaan-Nya (c), memperoleh kebenaran dan kehidupan bagi kita, dan mengembalikannya kepada kita (d).

(a)Yes 9:5. (b) Yes 53:11. (c) Maz 130:3. (d) 1Yo 4:9.

Penebus kita haruslah Allah sejati agar Ia dapat menanggung beban murka Allah yang kekal. Tidak ada yang lain yang dapat melakukan hal ini. Penebus kita haruslah Allah sejati dan manusia sejati. Jadi peran ini tidak bisa dilakukan oleh siapa saja. Peran yang begitu besar ini hanya bisa diambil dan dijalankan oleh Pribadi yang unik dan tidak ada duanya.

Allah Pencipta harus menjadi manusia ciptaan serta menyandang kedua natur itu pada saat yang sama. Alkitab sudah menyatakan kedatangan Pribadi tersebut dan sejarah sudah menyatakan kehadiran-Nya di bumi. Pribadi tersebut sudah melakukan karya penebusan, mati dan bangkit, serta naik ke surga. Kebenaran itu sudah diberitakan oleh para rasulnya sehingga berita itu bisa sampai kepada kita hari ini.

Katekismus Heidelberg P16 – Pentingnya Natur Manusia Kristus dalam Penebusan

Renungan harian

22 Maret 2021

Katekismus Heidelberg

P16 – Pentingnya Natur Manusia Kristus dalam Penebusan

Pert. Mengapa Dia harus seorang manusia sejati dan benar?

Jaw. Sebab keadilan Allah menuntut, supaya pembayaran untuk dosa dilakukan oleh kodrat manusia yang telah berdosa itu (a), sedangkan seorang manusia tidak sanggup melakukan pembayaran untuk dosa orang lain karena dia sendiri pun seorang berdosa (b).

(a) Rom 5:18. (b) 1Pe 3:18.

Kesalahan manusia harus ditanggung oleh manusia. Akan tetapi, tidak semua manusia bisa menanggung kesalahan manusia. Manusia yang menanggungnya haruslah manusia yang benar tanpa dosa. Alkitab menyatakan bahwa semua manusia keturunan Adam sudah jatuh ke dalam dosa. Ini berarti kita membutuhkan manusia lain, yang benar dan tanpa cacat dosa, untuk membayar hutang dosa kita.

Manusia, sebaik apapun, tidak mungkin dapat menanggung manusia lainnya karena sudah berdosa. Dosa tidak dapat dihapus dengan perbuatan baik, karena upah dosa adalah maut. Nyawa manusia (yang tidak berdosa) harus dikorbankan agar hutang dosa tersebut dapat dihapuskan.

Katekismus Heidelberg P15 –Pentingnya Dua Natur dalam Penebusan

Renungan harian

15 Maret 2021

Katekismus Heidelberg

P15 –Pentingnya Dua Natur dalam Penebusan

Pert. Jadi, Pengantara dan Penebus yang bagaimana yang perlu kita cari?

Jaw. Seorang Pengantara dan Penebus yang adalah manusia sejati (a) dan benar (b), tetapi yang kekuatan-Nya melebihi segala makhluk, artinya yang juga Allah yang sejati (c).

(a) Ibr 2:14. (b) Yoh 8:46. (c) Yoh 1:1.

Pengantara dan Penebus kita haruslah manusia sejati serta Allah sejati. Ini karena manusia yang bersalah harus ditanggung oleh manusia pula. Namun murka Allah yang kekal dan begitu besar tidak mungkin ditanggung oleh manusia semata. Jadi Pengantara dan Penebus kita haruslah manusia serta melebihi manusia pada saat yang sama. Ia haruslah manusia dan Allah. Ciptaan semata tidak mungkin melakukan ini.

Para nabi dalam Perjanjian Lama, sehebat apapun mereka, tetap harus menyatakan bahwa keselamatan datang bukan dari diri mereka sendiri. Musa yang mukanya bercahaya pun bukanlah Sang Juruselamat itu sendiri. Elia yang mengalahkan ratusan nabi Baal juga bukan. Para rasul dalam Perjanjian Baru yang bisa mengadakan berbagai mukjizat juga bukan memberitakan diri mereka sendiri sebagai Juruselamat, karena mereka hanyalah ciptaan.