Manusia sebagai Makhluk yang Menilai

“Tetapi aku menasihatkan kamu demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1 Kor. 1:10). Di salah satu terjemahan Inggris dikatakan, “that you be united in the same mind and same judgment” [terjemahan bebas: supaya kamu memiliki persatuan dalam cara pikir dan penilaian – ed.] Orang bukannya tidak boleh menilai, karena kita memang diciptakan dengan konsep nilai. Orang yang tidak pernah menilai mungkin adalah orang yang naif dan tidak berpengertian. Tuhan memberikan kepada manusia kapasitas untuk menilai, bahkan firman Tuhan memerintahkan kita untuk menguji segala sesuatu. Kalau kita tidak melakukan pengujian, justru kita yang bersalah. Akan tetapi yang menjadi persoalan di dalam jemaat Korintus ialah setiap orang membuat penilaian berdasarkan diri mereka sendiri. Penilaian dari manusia yang berbeda-beda akhirnya merusak kesatuan tubuh Kristus. Masing-masing menganggap diri mereka yang paling benar. Sebagian jemaat menganggap diri mereka mengikuti Paulus, sebagian lainnya menganggap mengikuti Apolos, yang lainnya lagi menganggap diri mereka mengikuti Petrus atau Kefas, dan yang paling congkak menganggap diri mereka dari golongan Kristus.