Dosa-Dosa Spektakuler

Judul          : Dosa-Dosa Spektakuler (dan Tujuan Globalnya bagi Kemuliaan Kristus)

Jenis Buku  : Doktrin tentang Dosa

Penerjemah : Rosdiana Siregar

Penulis        : John Piper

Penerbit      : Momentum

John Piper melalui buku ini menjawab pertanyaan yang digumulkan banyak orang yakni tentang kedaulatan Allah dan dosa atau kejahatan yang tampak “bebas” di dalam buminya Allah. Jika memperhatikan judulnya sebenarnya jawabannya sudah ada dalam judulnya, tetapi bagaimana jawaban ini menjadi masuk akal dan dapat dimengerti Piper menjelaskannya di dalam buku ini. tema tentang dosa dan kedaulatan Allah dijelaskan dalam 8 bab. Tujuan dari Piper menulis buku ini adalah setiap orang Kristen berubah dalam memandang dunia, karena hari-hari kedepan lebih sulit. Piper berharap buku ini menolong orang-orang Kristen bersiap menyongsong penderitaan yang akan datang. Dalam pendahuluannya Piper membuka dengan dosa paling spektakuler adalah pembunuhan Yesus Kristus Sang Allah yang menjadi manusia tetapi dosa yang paling mengerikan ini justru menjadi pernyataan kemuliaan Kristus yang terbesar.

Bab pertama dari buku ini membahas bagaimana setiap perubahan yang terjadi dibawah kendali dan kontrol Allah termasuk dosa. Piper menjelaskan tema tersebut dengan mengeksposisi beberapa bagian dari kitab 2 Tawarikh. Dosa ada bukan hasil dari suatu gerakan ciptaan yang tidak dapat Allah kendalikan. Pada bab ini sedikit dibukakan mengapa Allah tidak lebih sering mengendalikan dosa.

Bab kedua membahas mengenai kedaulatan Kristus dan bagaimana segala kuasa yang memusuhi-Nya justru ada bagi kemuliaan Kristus. Atau dengan kata lain, segala sesuatu ada untuk melayani kemuliaan-Nya dan bagaimana semua itu pada akhirnya membawa sukacita bagi umat-Nya.

Bab ketiga Piper memberikan kepada kita suatu perenungan mengapa Allah mengizinkan Iblis untuk hidup. Bagaimana Allah berkuasa mengendalikan gerak-gerik iblis, namun demikian tidak memusnahkannya dengan alasan yang diberitahukan kepada kita. Kemudian, bab ini ditutup dengan bahasan tentang bagaimana manusia berelasi dengan kejahatan.

Bab keempat membahas perbedaan antara Adam dan Kristus dalam hal ketaatan. Hubungan Adam, Kristus dan kita juga dibahas dalam bagian ini. Bab ini kemudian ditutup dengan satu pertanyaan; ketika Kristus sudah memberikan anugerah secara cuma-cuma kepada kita apakah kita menerimanya sebagai harta hidup. Penerimaan kita akan mempengaruhi bagaimana kita akan menikmati anugrah itu.

Bab kelima membahas hukuman terhadap kecongkakan dosa dan  bagaimana hukumanan itu membawa pujian bagi Kristus. Melalui eksposisi Kejadian 11, Piper menjelaskan topik ini. topik ini akan memberikan kepada kita gambaran bagaimana kecongkakan itu akan semakin besar pada zaman-zaman akhir dan kehancurannya yang memberikan kemuliaan bagi Kristus.

Bab keenam membahas cerita yang tidak asing tentang bagaimana Allah berdaulat memunculkan keselamatan dari perbudakan. Topik ini dieksposisi dari kitab Kejadian yakni kisah Yusuf yang terkenal itu. Bab ini menggambarkan kembali kepada kita bagaimana keselamatan datang dari penderitaan yang pada akhirnya merujuk kepada penderitaan Kristus di kayu salib.

Bab ketujuh menjelaskan bagaimana Allah menebus sejarah Israel yang memiliki raja-raja yang rusak karena dosa dengan mengirimkan Anak-Nya menjadi Raja. Bagaimana kerajaan itu datang kepada kita yang rusak yang diwakilkan  oleh gambaran Israel yang rusak.

Bab kedelapan membahas bagaimana Allah menaklukkan dosa melalui dosa. Dengan mengangkat kisah bunuh diri seorang Yudas Iskariot sebagai gambaran bunuh dirinya sang iblis, Piper menjelaskan kepada kita bagaimana Allah mengakhiri kuasa dosa.

Topik-topik yang luar biasa ini dibahas dalam buku yang kecil dan cukup tipis. Dengan gaya bahasa peringatan, Piper berusaha membangunkan orang-orang Kristen di barat, dimana orang kristen sedang tertidur dalam nyaman. Namun bukan saja untuk barat, tetapi juga untuk kita yang diam di negara yang cenderung aman tanpa tantangan sangat bisa tertidur. Karena itu, buku ini sangat disarankan untuk dibaca oleh setiap orang Kristen.

(Disadur oleh Niluh Peprisusanti)