Allah: Permulaan dari Segalanya

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1)

Ayat pembuka dalam Alkitab ini mengajarkan begitu banyak hal kepada orang Kristen. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa; 1) Allah adalah permulaan dari segala sesuatu, 2) Allah memiliki kuasa yang terbesar, 3) Allah adalah Pribadi yang kreatif. Tentu saja ada lebih banyak pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini, namun dalam renungan ini kita akan menyorot ketiga hal ini saja.

Allah adalah permulaan dari segala sesuatu

Ketika kita sedang berada di rumah dan tiba-tiba mendengar suara ledakan dari luar rumah, tentu pertanyaan yang langsung ada dalam benak kita adalah “dari mana suara itu berasal” dan “apa yang menyebabkan bunyi ledakan itu.” Manusia dari sejak dahulu kala mencari jawaban atas pertanyaan “dari manakah asal segala sesuatu?” Alkitab menawarkan jawaban tersebut: pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Pertanyaan berikutnya yang mungkin ada di dalam benak sebagian orang adalah “dari manakah Allah berasal?” Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah kekal adanya dan keberadaan-Nya tidak bergantung hal apapun juga. Konsep ini mungkin sulit diterima oleh pikiran manusia yang terbatas karena Allah tidak terbatas adanya. Seperti sebuah ember tidak mungkin menampung seluruh air di laut, demikian pula otak manusia tidak mungkin bisa secara tuntas mengerti Allah Pencipta.

Kita berhutang kepada Allah atas keberadaan kita. Kita juga berhutang kepada Allah atas segala hal yang kita bisa miliki dan nikmati saat ini. Ia yang menciptakan, Ia juga yang menetapkan makna dan tujuan dari segala hal. Salah satu hal yang dibutuhkan manusia adalah tujuan hidup. Dengan mengerti bahwa Allah adalah Pribadi yang memulai segala sesuatu, kita bisa menemukan tujuan hidup kita di dalam Allah. Hanya di dalam-Nya tujuan hidup manusia yang sejati dapat dicapai.

 

Allah memiliki kuasa yang terbesar

Allah yang sanggup menciptakan segala sesuatu pasti adalah Allah yang mahakuasa. Ketika kita melihat kepada partikel yang terkecil di laboratorium dan bintang-bintang yang terjauh dari bumi, yang tersebar di seluruh alam semesta ini, kita dapat menyatakan bahwa Allah yang menciptakan ini sungguh besar dan sungguh bijaksana, melebihi kapasitas pikiran kita untuk mengerti. Kepada Allah yang seperti inilah kita menaikkan doa kita. Kita mengetahui Ia sanggup menjawab doa kita, sesulit apapun, menurut kehendak-Nya. Tangan-Nya yang kuat membuat perasaan aman dalam bergantung kepada-Nya. Apapun yang direncanakan-Nya pasti terjadi meskipun banyak manusia berdosa menggunakan kuasa dunia untuk melawan-Nya. Allah selalu sanggup untuk menolong. Siapapun yang telah mati dapat dibangkitkan-Nya. Dokter memiliki pengetahuan untuk menyembuhkan penyakit, namun Allah memiliki kuasa kehidupan. Bom atom dapat menghancurkan banyak negara, namun Allah sanggup menenggelamkan seluruh dunia. Kepada Dia-lah kita harus takut dan gentar.

 

Allah adalah Pribadi yang kreatif

Ketika kita melihat ciptaan-Nya, kita melihat kekayaan dan kreativitas dari desain yang Ia telah berikan di dalam dunia ciptaan. Allah adalah Seniman yang teragung dari kekal sampai kekal. Dia adalah Sumber keindahan yang sejati. Jika kita bisa kagum terhadap hal-hal terindah dalam dunia ini, maka kita pasti jauh lebih kagum kepada-Nya ketika kita pada akhirnya bertemu tatap muka dengan Tuhan di surga. Para arsitek dunia bisa merancang gedung yang tertinggi, terkuat, dan terindah, namun Allah menciptakan pemandangan alam yang tak ternilai dan tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Para seniman dapat membuat lukisan termahal dan paling dicari, namun keindahan visual yang ada dalam alam ciptaan ini tidak dapat dikalahkan oleh manusia manapun. Para penggubah musik dapat membuat simfoni yang terindah, namun keindahan suara di alam yang Tuhan sediakan, juga suara manusia, tidak dapat dikalahkan oleh instrumen musik buatan manusia.

 

Semakin besar kekaguman kita akan Allah, semakin tertarik pula kita kepada-Nya. Cinta yang besar kepada Allah akan mempertumbuhkan kerohanian yang semakin berakar kepada-Nya. Mereka yang terus menerus menemukan dan menghayati kebesaran dan kemuliaan Allah seumur hidupnya tidak akan berhenti untuk hidup bagi Allah.